Pekanbaru- Direktur Eksekutif Scale Up, Harry
Oktavian, mengatakan, konflik Sumber Daya
Alam (SDA) di Riau menyebabkan korban luka hingga meninggal dunia. Selama 2012, muncul 29 titik konflik mencakup sekitar
79.100 hektare lahan bersengketa. Korban luka 37 orang dan satu jiwa melayang.
Pada 2013 ada 62 titik konflik dengan total luas 171.645 hektare dengan
korban luka 27 orang dan lima jiwa melayang. Pelaku
konflik masih didominasi perusahaan dengan masyarakat setempat dipicu tumpang
tindih klaim antara hak atas tanah maupun hutan.
Masyarakta
bersikukuh mempertahankan hak atas tanah dan hutan yang tidak boleh dijadikan
lahan konsesi perusahaan. Akar konflik ini harus dituntaskan
segera oleh pemerintah karena konflik telah menjadi masalah serius yang sudah sepatutnya
jadi perhatian khusus.
Sebagian besar
konflik terjadi dipicu kebijakan pemberian izin tanpa terlebih dahulu meminta
persetujuan masyarakat. Selain itu, juga dipicu ketidakjelasan hak antara klaim
tradisional masyarakat tempatan dengan kawasan konsesi perusahaan.
"Hasil tulisan Pika Arnisa anggota JMGR"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar