Kamis, 28 Agustus 2014

Perempuan dalam Pengelolaan SDA


Pekanbaru- Kurangnya perspektif gender dalam semua aspek termasuk kebijakan pengelolaan sumber daya alam dinilai sangat berpengaruh terhadap kondisi perempuan sekitar konsesi perusahaan. Hal ini merupakan hasil penelitian Women Reseach Institute yang dilakukan di Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau pada Rabu (27-08-2014).

Melihat pentingnya perspektif dan peran perempuan dalam pengelolaan sumberdaya alam, Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI) Riau akan mengadakan Diskusi dalam rangka mendorong keterlibatan perempuan dalam implementasi kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan monitoring oleh pemerintah pada Kamis, (25 – 09 - 2014) di Pekanbaru. Target peserta adalah pemerintah daerah, legeslatif dan divisi CSR beberapa perusahaan di Riau.


“Peran pemerintah dalam mengontrol implementasi peraturan pengelolaan sumberdaya alam berperspektif gender oleh para pemangku kepentingan terutama perusahaan akan mampu mendorong perubahan yang signifikan terhadap kondisi masyarakat sekitar konsesi”, tutur Widya ketua SERUNI Riau.

Diskusi ini akan berkontribusi pada hasil penelitian Women Reseach Institute mengenai Forest Concession and Gender Baseline. Kajian ini didorong sebagai gender baseline study dikarenakan belum banyak penelitian membahas partisipasi perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam, dan belum ada data pilah terkait isu pengelolaan sumberdaya alam khususnya hutan.

Selain itu, ketua SERUNI Nasional menilai bahwa upaya – upaya perbaikan yang dilakukan saat ini tidak berdampak signifikan karena belum banyak pihak yang menyuarakan persoalan-persoalan perempuan di sekitar kawasan konsesi perusahaan. “Perlu kampanye yang terus menerus dilakukan dan menyeluruh untuk menyuarakan persoalan-persoalan perempuan, sehingga pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang berperspektif gender”, ujar Dewi. (IM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar